Info: 0274-9100500
Event Kompas Jogja
Selasa, 13 Januari 2015
Senin, 12 Januari 2015
Wujudkan Jogja Hijau, SCP Libatkan Beragam Komunitas
Suasana nyaman rooftop Greenhost Boutique Hotel, Prawirotaman, Yogyakarta menjadi
ramai pada Sabtu (13/12). Keramaian tersebut ditenggarai oleh rangkaian ke-4 “Workshop & Competition & Blogging: Don’t
(just) Recycle! Think First”. Gelaran yang kali ini bertema ‘Green Building’ tersebut masih merupakan
hasil kerjasama antara Switch Asia melalui program Sustainable Consuption and Production (SCP) dan Harian KOMPAS.
Terbagi menjadi 3 (tiga)
sesi, acara ini menyajikan pembicara yang expert
dalam bidangnya masing-masing. Adapun yang bertindak sebagai pembicara dalam event yang berdurasi sejak pukul
13.00 hingga 17.00 WIB ini ialah; Dr.
Edward Ruehe (Team Leader SCP), ST.
Kartono (Pengajar SMA Kolese de Britto) dan Agus Leonardus (Fotografer Kawakan
Indonesia). Bertindak sebagai pembicara pertama, Dr. Edward menerangkan seputar
manfaat sekaligus cara mewujudkan green
building. Melalui kesempatan itu, pria asli Jerman yang telah 21 tahun
menetap di Indonesia tersebut menerangkan alasan pentingnya pembangunan gedung
dan rumah yang ramah lingkungan terkait kondisi di bumi yang semakin
memprihatinkan.
ST. Kartono memaparkan kiat dirinya dalam hal tulis menulis |
Usai pemberian materi dari
Dr. Edward, ratusan peserta yang hadir sengaja dipisah sesuai dengan program kajian
yang mereka pilih di saat mendaftar, yaitu fotografi atau blogging. ‘Building Photography’ adalah tema dari workshop
fotografi kali ini. “Secara
teknis, fotografi sebenarnya hanya bolak-balik
tentang triangle, yaitu:
diafragma, kecepatan dan ISO,” jelas Agus Pras di tengah workshopnya. Pria yang menggeluti fotografi sejak tahun 1977 ini
juga mendampingi para peserta ketika hunting
foto di banyak spot unik dan
artistik di Greenhost Beautique Hotel.
Sementara dalam blogging workshop, ST. Kartono memaparkan kiat dirinya di dunia
tulis-menulis melalui tema ‘Bagaimana Menulisi Opini?’. Selain dikenal sebagai
guru dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Kartono juga aktif sebagai kolomnis
di banyak harian nasional. “Penulis harus mengabdi pada pembaca,” tegas beliau kepada
para blogger yang hadir. Kartono juga
menambahkan bahwa penulis opini memiliki resiko yang selalui menyertai
berbentuk respon dari masyarakat. Secara tidak langsung, kemunculan respon
masyarakat tersebut menunjukkan bahwa opini yang penulis angkat merupakan isu
yang penting. Oleh karena itu, Kartono kembali berpendapat bahwa tugas
selanjutnya dari penulis ialah meminimalisasi jumlah respon negatif melalui
opini yang hendak ditulisnya.
Selain mengikuti
masing-masing workshop, para peserta
juga berkesempatan untuk mengikuti kompetisi blog dan fotografi terkait tema
yang diusung di tiap bulan sebelumnya. Pengumuman pemenang dan pemberian hadiah
terhadap karya terbaik pada event
sebelumnya juga diselenggarakan di penghujung acara ini.
SCP
sendiri merupakan proyek dukungan dari Uni Eropa yang bermitra dengan
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sebagai salah satu kota pilot,
Yogyakarta dianggap berpotensi menjadi kota percontohan bagi implementasi SCP
yang terintegrasi dalam melibatkan pemangku kepentingan dan unsur masyarakat
secara aktif.
Keragaman komunitas di
Yogyakarta menjadi senjata utama bagi kampanye ini. Oleh karena itu, SCP coba
mengaktivasi komunitas terkait melalui workshop dan kompetisi blogging dan fotografi. Selain itu, Cimate PIC 2 juga akan digelar sebagai puncak
kegiatan bersama komunitas blogger
dan fotografer. Climate PIC sendiri adalah rally
foto bersepeda yang akan diselenggarakan pada 18 Januari 2015. Berawal di
Sangkring Art Space Dusun Nitiprayan, peserta akan ditantang menyelesaikan
tugas berupa pengambilan foto dengan tema dan teknik fotografi sesuai aturan
yang ada. Ada 7 hingga 10 titik pengambilan foto yang berakhir di Pelataran
Djoko Pekik ini. Sesuai dengan tema “Eco Friendly Art Trip”, sepanjang rute
juga akan menjadi penjelajahan seni dan budaya yang menjadi ciri khas
Yogyakarta. Climate PIC 2 juga akan menghadirkan berbagai penampilan serta
ajang komunitas, mulai dari musik, tarian, peragaan busana, street art, teater, dll yang akan
menjadi tontonan menarik bagi masyarakat Yogyakarta. Bersamaan dengan hal
tersebut, “Green Challenge Bike” juga digelar sebagai kompetisi bersepeda
santai berkelompok dengan tantangan-tantangan perilaku hijau di sepanjang rute.
SCP juga memotivasi pola hidup
hijau di rumah tangga melalui kegiatan Srikandi Hijau. Peserta Srikandi Hijau
diharapkan dapat mengimplementasikan perilaku hijau dan membagikan testimoninya
dalam bentuk foto dan cerita di media sosial Kegiatan yang didukung dan
diluncurkan oleh GKR Pembayun dan GKR Condrokirono selaku pembina tersebut akan
berlangsung sampai Bulan Februari 2015. Untuk menambah pemahaman peserta
mengenai pola hidup hijau, akan diadakan beberapa kali “Kopi Darat Srikandi
Hijau” yang menghadirkan nara sumber ahli. Sebanyak 31 peserta telah terpilih
sebagai kandidat peserta terbaik. Para kandidat ini menerima pembinaan
sekaligus tantangan yang secara reguler diberikan oleh panitia bersama tim SCP.
10 peserta terpilih nantinya akan dikunjungi oleh panitia untuk melihat
langsung implementasi pola hidup hijau yang telah dibagikan di media sosial. [WIL]
Kamis, 13 November 2014
Pemenang Lomba Fotografi dan Blogging 13 September @ Jogja Digital Valley
Here we gooo....
Yang belum jadi juara jangan kuatir, ikuti terus workshopnya, siapa tau kamu jadi juara di event selanjutnya.
CIAO Belaaa ... ^^
Yang belum jadi juara jangan kuatir, ikuti terus workshopnya, siapa tau kamu jadi juara di event selanjutnya.
CIAO Belaaa ... ^^
Rabu, 12 November 2014
Liputan Event Workshop & Lomba Fotografi & Blogging 18 Oktober 2014
Fotografi & ‘Copywriting’: Seruan untuk Hemat Air
Suasana
asri pelataran Djoko Pekik, Kasihan, Yogyakarta mendadak ramai pada Sabtu
(18/10). Keramaian tersebut ditenggarai oleh rangkaian ke-2 Workshop &
Competition Photography & Blogging: “Don’t (just) Recycle! Think First”.
Gelaran yang kali ini bertajuk ‘Hemat Air’ tersebut merupakan hasil kerjasama
antara Switch Asia melalui program Sustainable
Consumption and Production (SCP) dan KOMPAS.
Terbagi
menjadi 3 (tiga) sesi, acara ini menyajikan pembicara yang expert dalam bidangnya masing-masing. Adapun yang bertindak sebagai
pembicara dalam event yang berdurasi sejak
pukul 13.00 hingga 17.00 WIB ini ialah;
Dr. Edward Ruehe (Team Leader SCP), Mahansa
Eka (Copywriter KOMPAS) dan Budi Pras
(Fotografer Kabare Magazine). Bertindak sebagai pembicara pertama, Dr. Edward
menerangkan seputar manfaat sekaligus cara dalam menghemat air. Melalui
kesempatan itu pula pria asli Jerman yang fasih berbahasa Indonesia tersebut
menerangkan alasan pentingnya menghemat air terkait kondisi di bumi yang
semakin memprihatinkan.
Usai
pemberian materi dari Dr. Edward, ratusan peserta yang hadir sengaja dipisah sesuai
dengan program workshop yang mereka
pilih di saat mendaftar, yaitu fotografi atau copywriting. ‘Fashion Ethnic Nusantara’ adalah tema dari workshop fotografi kali ini. “Fotografer jangan hanya menunggu momen
untuk difoto, tapi cari atau ciptakan,” jelas Budi Pras di tengah workshop fotografi. Pria yang sudah
menggeluti fotografi selama 10 tahun ini juga mendampingi para peserta ketika hunting foto fashion di sebuah sungai sekitaran pelataran Djoko Pekik.
Sementara
dalam workshop copywriting, Mahansa memaparkan kiat dirinya di dunia tulis-menulis
melalui tema ‘Menjual dengan Tulisan’. Menjabat sebagai copywriter di Harian Kompas sejak tahun 1997, membuat pria yang
akrap disapa Aca ini beranggapan bahwa dalam menulis sebuah advertorial tidak diperkanankan
untuk mengelabui pembaca. “Selama tidak overclaim,
sebuah artikel promosi tidak akan menipu,” tutur pria lulusan Jurusan
Jurnalistik Universitas Padjajaran tersebut. Oleh karena itu, kemampuan dalam
mengemas konten dengan tepat akan menjadi kualitas tersendiri bagi seorang
penulis. Dalam kesempatan kali itu pula, Dia juga memberikan tips bagi para
peserta dalam menghadapi write’s block
atau suatu kebuntuan dalam menulis.
Selain
mengikuti masing-masing workshop,
para peserta juga berkesempatan untuk mengikuti kompetisi blog dan fotografi
terkait tema yang diusung di tiap bulannya. Pengumuman pemenang dan pemberian
hadiah terhadap karya terbaik akan diakukan pada acara berikutnya. Masih ada 2 rangkaian acara tersisa yang akan
digelar dengan tema serta tempat yang berbeda. Adapun tema yang tersisa dalam blogging workshop & competition ialah
‘Citizen Journalism’ dan ‘Bagaimana
Menulis Opini?’. Sementara dalam Photography
Workshop & Competition menyisakan tema ‘Jurnalistik Fotografi’ dan ‘Human Interest’ yang akan diadakan tanggal 29 November 2014 di Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta. Tertarik untuk
bergabung di gelaran selanjutnya? Kunjungi komp.as/registrasijogjahijau untuk
pendaftaran secara online atau hubungi 0274 – 9100500 [WIL]
Dokumentasi foto by: ADIT
Artikel by : Wilman
Rabu, 24 September 2014
Menulis Cerdas dan “Still Life“ Fotografi
Sabtu, (13/9), suasana
agak berbeda tampak di Jogja Digital Valey, Jl Kartini Sagan, Yogyarta. Hari
itu dihelat salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Workhsop & Competition Photography & Blogging: Don’t (just)
Recycle, Think First!. Acara yang dimulai pukul 13.00 tersebut merupakan hasil
kerjasama Switch Asia melalui program Sustainable Consumption and Production (SCP) bekerja
sama dengan Kompas. “Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat,
khususnya generasi muda dalam gerakan green
life bagi kebaikan bumi,” ujar Pemimpin SCP Indonesia, Dr Edzard Ruehe.
Antusiasme
masyarakat Yogya untuk mengikuti kegiatan ini begitu tinggi. Ratusan peserta
tampak semagat mengikuti dua lokakarya yakni penulisan kreatif dan fotografi, masing-masing
dipandu oleh Manajer Kompasiana, Pepih Nugraha dan Fotografer Johnny Hendarta. Setiap
peserta leluasa untuk memilih salah satu kegiatan yang sesuai dengan
ketertarikan masing-masing.
Di bidang
penulisan, Pepih Nugraha berbagi bersama para penulis muda dan blogger. Sebagai Manajer Kompasiana,
Pepih menekankan pentingnya berbagi informasi di era keterbukaan seperti
sekarang ini. “Seorang penulis ataupun blogger
yang baik adalah mereka yang memberikan informasi yang bermanfaat pada
pembacanya,” ujar Pepih. Sementara, kriteria informasi, lanjut Pepih paling
tidak memenuhi beberapa unsur, antara lain penting, dekat, unik, mendesak,
aktual, dan mempunyai unsur human
interest.
Di bidang
fotografi, Johnny Hendarta yang sudah puluhan tahun malang melintang di dunia
fotografi berbagi ilmunya tentang “Still Life Photography”. Istilah “Still Life” dalam bidang fotografi
digunakan untuk memotret benda-benda di sekitar yang fokus pada detil. Untuk
itulah, cabang fotografi ini kerap dipakai dalam pemotretan produk. “Yang
terpenting dalam ‘Still Life’ adalah
menonjolkan bagian produk yang menarik, komposisi dan pencahayaan yang
seimbang,” terang Johnny. Tak mau kehilangan kesempatan, di sesi akhir para
peserta langsung mempraktikkan teknik “life still” di sesi hunting.
Setelah kegiatan
ini, rangkaian acara masih akan tetap berlanjut. Pada empat pertemuan
selanjutnya, akan diselenggarakan dengan tema dan tempat yang berbeda-beda. Workshop Blog dengan tema berbeda setiap
bulannya yaitu: Tips & Trik Menulis di Media Massa, Copywriting, Citizen
Jurnalism, serta Bagaimana Menulis Opini?. Begitu pula dengan tema workshop fotografi yang juga tak kalah
menarik. Setelah “Still Life” fotografi pada pertemuan berikutnya akan ada
Fashion Fotografi, Jurnalistik
Fotografi, Human Interest.
Setelah Workshop, para peserta berkesempatan
untuk mengikuti lomba fotografi dan penulisan blog bertemakan produk ramah lingkungan dan green life. Tema-tema seputar produk ramah lingkungan antara lain, Green Product, Save Water, SustainableTransport,
Green Building, dan Eco-Friendly Food. Para pemenang cukup
mengunggah hasil karya secara online di komp.as/jogjahijau .
Menurut Edzard
Ruehe, kegiatan ini menjadi bagian untuk mengampanyekan gaya hidup hijau melalui
Produk Konsumsi Ramah Lingkungan (SCP). Harapannya,
melalui kegiatan ini isu SPC, khususnya green
life menjadi tren di masyarakat. Isu yang terkait dengan SCP meliputi empat
bidang yakni makanan, transportasi, bangunan, dan energi. “Makanan itu terkait
limbah, traspor terkait dengan polusi yang tinggi, bangunan terkait dengan
desain yang ramah lingkungan, serta energy terkait erat dengan penggunaan
listrik, AC, computer, atau lampu secara berlebihan. Hidup hijau tidak susah
dan tidak harus mahal,” terang Edzard. Untuk
mengikuti acara ini dapat melakukan pendaftaran secara online di
komp.as/registrasijogjahijau . (wawan)
Selasa, 01 April 2014
Kompas Present
SEMINAR “Menjadi Enterpreneur Handal”
Kamis, 24
April 2014
Tempat : STMIK
AMIKOM
Jl. Ring Road
Utara, Condong Catur
Sleman Yogyakarta
Waktu : 08.00 –
15.00
HTM : Rp.60.000,-
fasilitas :
konsumsi, CD materi , goodie bag, sertifikat
Materi
:
- · Bagaimana Menggali Ide Bisnis dan menuangkannya dalam bisnis model
- · Tips membuat Proposal bisnis
- · Mengubah Mindset Pentingnya Menjadi Pengusaha
Pembicara:
Adhi Putra
Widjaja ( Enterpreneur, Penulis buku dan pembicara publik )
Prof. Dr. M. Suyanto, M.M (Direktur STMIK AMIKOM, Enterpreneur dan Penulis
buku)
Ikuti Juga Lomba Proposal Ide Bisnis yang akan dimentori langsung oleh Adi P
Widjaja
Langganan:
Postingan (Atom)